Koding, merupakan istilah yang dikenal dan sering disebut-sebut sekarang di era milenial ini. Apa sebenarnya koding itu? Koding tidak lain adalah sebuah bahasa komunikasi yang pada jaman dahulu dikenal sebagai isyarat. Ini awalnya merupakan pengembangan metode komunikasi yang ditujukan kepada mesin terutama perangkat elektronik. Nah, yang unik dengan koding ini adalah setiap pesan yang disampaikan akan di “kode” kan atau di sandi-kan sehingga bagi yang melihat secara langsung atau mata telanjang tidak akan mengerti, seperti beberapa hal yang dipelajari di dalam pramuka (sandi morse, sandi kotak, isyarat semaphore, dan sebagainya) bahasa-bahasa ini tidak menggunakan lisan tetapi isyarat atau di sandikan karena dengan maksud disampaikan secara khusus atau rahasia.
Kebanyakan peralatan digital atau elektronik sekarang ini dioperasikan oleh sebuah chip, dimana perintah-perintah kemampuan kerja alat ditulis dalam bentuk pemrograman yang disimpan di chip memori, sehingga segala pekerjaannya akan dilakukan secara otomatis. Secara lebih dalam dan kompleks lagi adalah sistem kecerdasan buatan /Artificial Inteligent (AI) yang disematkan di dalam microchip, yang artinya alat tersebut seakan-akan bisa berpikir cerdas mengenai langkah terbaik apa yang bisa dilakukannya, seperti halnya seorang atlet yang berusaha menjadi pemenang di kejuaraan, dia akan berusaha dengan caranya sendiri untuk memenangkan kejuaraan. Sistem robotika juga mulai meninggalkan metode manual dalam pengoperasiannya digantikan dengan pemrograman /koding yang serba otomatis sehingga benar-benar tidak perlu campur tangan manusia dalam pekerjaannya kecuali ketika malfungsi dan kalibrasi.
Dalam kesempatan ini Mata Aksara juga ambil bagian dalam memperkenalkan koding ini kepada masyarakat karena koding merupakan salah satu metode penulisan dalam literasi baca tulis (dalam perancangannya) sekaligus literasi digital (dalam penggunaannya). Pada saat ini tenaga koding sangat dibutuhkan untuk mempermudah orang berhubungan dengan alat, yang paling umum adalah komputer dan smartphone yang semakin memanjakan penggunanya dengan aplikasi-aplikasinya. Sebagai konsistensinya Mata Aksara di bidang literasi maka dengan berkolaborasi dengan Finix76 yaitu pegiat startup yang bergerak di bidang IT memperkenalkan secara dini kepada para akademisi sekaligus berbagi ilmu tentang koding. Pada kesempatan ini dilakukan beberapa pelatihan “kelas koding” di Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan Adisucipto DIY dan Sekolah Luar Biasa Negeri Pembina di Giwangan DIY. Meski bagi mereka adalah hal baru tetapi nampak para pelajar tersebut sangat antusias ketika materi-materi kelas dipaparkan oleh Zissiva Lestari dan Atina Cahyani sebagai mentornya. Di samping Mata Aksara hadir juga pegiat literasi mas Wien Muldian dalam tugasnya mensukseskan gerakan literasi nasional.